Friday, February 19, 2010

Wasiat Terakhir


Seandainya kau tangisi kematian ku
Dan kau siram pusara ku dengan air matamu
Maka diatas tulang ku yang hancur luluh
Nyalakanlah obor buat umat mulia ini Dan
Dan teruskan perjalanan ke gerbang jaya

Kematianku adalah suatu perjalanan
Mendapatkan Kekasih yang sedang merinduku
Taman-taman di syurga bangga menerimaku
Burung-burung berkicau riang menyambut ku
Berbahagialah hidupku di alam abadi

Puaka kegelapan pasti akan hancur
Dan alam ini akan disinari fajar lagi
Biarlah roh ku terbang mendapatkan rindunya
Janganlah gentar berkelana ke alam abadi
Nun di sana fajar sedang memancar

oleh: Sayyid Qutub-1966

Kemanakah cinta kita menghilang?

Kemanakah cinta kita menghilang Ya Allah?
Ke hutan belantara ke gaung curam kucari.
Tapi tiada kujumpa ya Allah.
Tiada kujumpa!
Adakah ia telah lenyap buat selamanya?
Terhembus keluar dari atmosfera cintaku?
Tak layakkah diriku untuk menikmatinya hingga nafas terakhirku?


Jangan begini,
 aku tidak mampu ya Allah.
CintaMu itu umpama desiran bayu.
Yang perlahan-lahan mengusap jiwa
Yang perlahan-lahan membuatku bahagia
Aku cemburui Rabiatul Adawiyah ya Allah
Mengapa bukan aku yang Kau pilih?
Mengapa bukan aku?


Jangan sampai satu titik hitam itu memusnahkan yang lain juga.
Aku tahu kelemahanku ya Allah.
Aku tahu itu. Dan sebenar-benarnya aku tahu.
Lantas, inilah yang aku bimbangkan.
Bisikkan pada pintu langit, jangan biarkan aku menunggu lagi


Teratai putih, menjelmalah!
Pari kecil, bawalah...
Debunga sakti, terbanglah...
Dan CINTA, kembalilah!


kemana cinta kita menghilang ya Tuhan?


jangan biarkan aku meninggalkanMu lagi ya Tuhan
jangan sampai aku jadi insan munafik
nauzubillah
aku gembira dan bahagia
 jika hanya Kau bisa kembalikan cinta kita ya Allah
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...